Ke Ambarawa, Apa Yang Kau Cari?


"Kamu sekolah di mana? "

"Ambarawa" Jawab Ku

"Di Mana ya Itu?"

"Tahu cerita Palagan Ambarawa kan? Yang pernah jadi soal di buku sejarah?" Balas ku

"Emang ada apaan di Ambarawa?"

Agak lucu juga menjawab pertanyaan seorang teman tatkala ia bertanya di mana saya akan melanjutkan SMA. Saya akan melanjutkan SMA di Ambarawa, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tidak banyak orang mengenal Ambarawa selain karena peristiwa Palagan Ambarawa dan Museum Keretanya. Itupun harus disertai sedikit cerita yang bisa mengingatkan mereka tentang sepotong nama kota di dalam buku sejarah kemeredekaan Indonesia itu.  

Ambarawa mungkin saja sudah jarang disebut di zaman kini. Tetapi, pernah tinggal di Ambarawa membuat saya menemukan sendiri tempat-tempat yang begitu menarik hati. Pesona yang lebih dari sekadar narasi kisah zaman lampau. Inilah cerita pengalaman saya menjawab pertanyaan apa yang bisa kita temui jika bertandang ke Ambarawa. Karena ada banyak pesona yang masih tersimpan baik, yang perlu untuk terus diulik. Jadi, cari apa ke Ambarawa?

Kuliner

Soto Mbah Khayat Ambarawa

Tidak terbayang bagi saya bisa merasakan tinggal di kota ini sebelumnya. Kontur tanah yang berbukit, jalan-jalan padat pertokoan, hingga hamparan sawah dan ragam budaya dan agama, begitu mampu menarik perhatian saya. Tetapi dari semua itu, kuliner di Ambarawa tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Jika datang di pagi hari, mampirlah ke Soto Mbah Khayat, di dekat Bank BRI dan Bank BCA cabang Ambarawa. Di depan sebuah ruko, berdiri tenda warung soto nan terkenal lagi murah di seantero kota. Soto Mbah Khayat adalah favorit saya dan teman-teman memulai hari. Soto Koyor, Daging, Iso, sampai Soto Ayam tersedia di sini. Harganya murah, 12 ribu sudah super kenyang karena bisa mendapatkan semangkok soto, dengan minum dan 3-4 potong gorengan.

Sedikit siang, beranjaklah ke arah Goa Maria Kerep Ambarawa. Di sebelah gedung SD Pangudi Luhur, berdiri warung Pecel Mbok Kami. Pecel ini selalu ramai, karena harganya yang murah dan rasa yang lezat. Tersedia banyak pilihan gorengan pelengkap mulai dari bakwan sayur sampai saren dan lumpia. Ada juga bumbu pecel yang bisa dibungkus buat dijadikan oleh-oleh.

Selain itu, saya juga suka makan nasi goreng bakso babad di RM. Slamet, di jalan Brigjen Sudiarto. Tempatnya mudah dicari, terletak di sebuah ruko di pinggir jalan sebelum deretan toko-toko jamu. Porsinya besar, rasanya khas dan penyajiannya cepat. Cobalah juga Tahu Baksonya yang ukurannya lebih besar dari biasanya.

Sedikit keluar dari pusat kota kecamatan, cobalah Serabi Ngampin yang dijual di pondok-pondok kecil di tepi jalan Ambarawa-Magelang. Serabi di sini unik, karena berbentuk mini dan dimakan dengan kuah santan. Di Ambarawa juga patut dicoba Roti Pauline yang merupakan roti resep warisan, juga jajanan seperti Leker yang banyak dijual di kota ini.

Sejarah

Museum Kereta Api Ambarawa
Soal sejarah, Ambarawa jagonya. Menjadi salah satu pusat pertahanan militer Belanda, Ambarawa meninggalkan banyak jejak sejarah kolonial. Kota dengan letak strategis yang menjadi titik temu jalur menuju Semarang, Salatiga, dan Jogja ini pernah menjadi pusat pertempuran yang dikenal dengan Palagan Ambarawa. Semua cerita tentang pertempuran tersebut bisa dilihat di Museum Palagan. Di museum ini tersimpan banyak benda-benda yang digunakan semasa perang. Mulai dari pakaian serdadu, hingga alat tempur seperti truck, lokomotif, hingga pesawat tempur.

Ambarawa juga menjadi pusat untuk mengenal sejarah perkeretapaian di Indonesia. Museum Kereta Ambarawa adalah tempat meyimpan puluhan bahkan ratusan lokomotif dan gerbong kereta dari masa ke masa. Mulai dari lokomotif uap hingga lokomotif diesel tersimpan rapi. Pengunjung juga bisa naik kereta uap maupun disel dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang ataupun Bedono yang akan berjalan di jam-jam tertentu.

Benteng WIllem I alias Benteng Pendem Ambarawa juga merupakan tempat yang menarik untuk dilihat. Benteng ini terletak di kelurahan Lodoyong, tidak jauh dari RSUD Ambarawa. Benteng ini sebagian masih digunakan sebagai Lapas Ambarawa. Sebagian lain berdiri tanpa ada yang menghuni. Arsitektur benteng yang unik, dan warna bata merah yang sangat Instagramable, membuat benteng ini sering dipakai sebagai spot fotografi.

Selain tempat-tempat tadi, Ambarawa adalah surga bagi pecinta bangunan tua seperti saya. Deretan toko, bangunan gereja, rumah-rumah, hingga tata kotanya sangatlah rapi dan memiliki arsitektur Hindis nan rupawan. Di beberapa bangunan terdapat kaca patri, pintu-pintu yang besar dan berkusen tinggi, serta tiang-tiang beton yang begitu kokoh. Melihat itu semua membawa saya pada imajinasi tentang Ambarawa yang sungguh merupakan kota kaya yang begitu hidup di masa lalu.

Alam


Pemandangan Rawa Pening
Diapit beberapa bukit, Ambarawa memiliki kontur dari bagian landai hingga yang cukup menanjak. Kenampakan alam ini membuat bentang alam yang beragam dan indah. Rawa Pening dan wisata Kampung Rawa boleh dicoba untuk dikunjungi jika ke Ambarawa. Restoran tepi rawa ini menawarkan hidangan yang enak dengan pemandangan rawa dan pegunungan di sekitarnya.

Meskipun sudah bukan di Kecamatan Ambarawa lagi, tetapi Eling Bening juga bisa menjadi objek wisata alam yang juga menarik dan hanya berjarak beberapa menit dari Ambarawa. Pemandangan Rawa Pening dari restoran dan kolam renang tempat ini keren banget dan sedang "hits" di sosial media. Begitu juga dengan Bukit Cinta yang meskipun berada di kecamatan Banyubiru, tetapi akses yang hanya beberapa menit dari Ambarawa membuatnya cukup mudah dikunjungi.

Religi


Taman Gua Maria Kerep
Tempat umat peziarah berdoa

Ambarawa adalah kota yang beragam suku dan agamanya namun begitu rukun. Mungkin itulah sebabnya dibangun tempat-tempat ziarah bagi umat-umat beragama di kota ini. Gua Maria Kerep adalah salah satunya. Tempat ziarah umat Katolik ini terletak di atas bukit, di kelurahan Panjang. Tempat ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh umat Katolik maupun umat agama lainnya. Di tempat ini juga terdapat patung Bunda Maria tertinggi di Indonesia. Di sekitarnya juga terdapat keramaian orang berjualan hasil bumi dan oleh-oleh khas Kabupaten Semarang. Ada juga taman yang luas, dengan rumput dan pepohonan yang sangat terawat. Selain itu ada Kelenteng, Masjid, dan Gereja-Gereja tua yang tersebar di sudut-sudut Ambarawa yang juga menarik untuk dikunjungi.

Ambarawa tentunya masih menyimpan banyak sekali pesona yang mungkin belum bisa saya tuliskan semua di sini. Yang jelas, Ambarawa adalah kota kecamatan kecil yang begitu berkesan bagi saya. Kulinernya, budayanya, ramah-tamah orangnya, sejarahnya, dan keindahan alamnya adalah magnet yang begitu kuat yang terus memanggil saya untuk kembali berkunjung ke sana. Sudah tidak bingung kan mau cari apa di Ambarawa?


CONVERSATION

1 comments:

Back
to top