Review KalStar ATR-72 Pontianak-Semarang


image

Bagi sebagian orang naik pesawat turboprof atau baling-baling sangatlah menakutkan. Bagi saya, naik pesawat baling-baling adalah cara kita untuk sadar diri, bertapa kecilnya kita di bumi ini.


Pesawat turboprof adalah pesawat yang di desain untuk jarak jelajah dekat, yang mampu mendarat di bandara dengan landasan yang pendek. Pesawat ini cocok untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil yang bandaranya belum layak untuk didarati pesawat sekelas Boeing atau Airbus. Di Indonesia, pesawat turborpof banyak digunakan oleh maskapai penerbangan perintis untuk menjangkau daerah pedalaman Timor, Papua, Kalimantan, dan daerah lain yang jauh dari sentuhan pembangunan di bidang transportasi udaranya. Bandara daerah yang kecil bahkan belum beraspal, memang hanya mampu didarati pesawat sekelas Cassa, ATR, N250, dll. Pesawat baling-baling jadi andalan untuk menghubungkan manusia dan barang di pelosok Indonesia.

image
Kenampakan alam selama perjalanan
Selain untuk mencapai daerah kecil, pesawat baling-baling juga menjadi alternatif maskapai untuk menghemat dana operasional. Mereka menggunakan pesawat turboprof untuk membuat rute-rute jarak pendek yang rutenya tidak menjadi favorit penumpang, tetapi cukup potensial untuk digarap. Beberapa maskapai membuat rute Semarang – Pontianak, atau Semarang – Surabaya, Bandung – Batam, yang tidak banyak dijadikan rute pilihan orang untuk berpergian, tetapi mungkin setelah dihitung-hitung masih layak untuk dibuka rutenya. Bagi sebagian orang, rute ke suatu tempat harus melewati Soekarno-Hatta, atau Jogja, atau Hub besar lainnya dan pakai pesawat berbadan lebar agar merasa aman dan nyaman. Bagi saya, mencoba rute “aneh” dengan maskapai perintis adalah pengalaman unik menjelajahi Indonesia lebih dekat. Ya! Lebih dekat. Karena ketinggian jelajah yang rendah, pesawat ini membuat kita bisa melihat kenampakan bumi Indonesia lebih jelas lagi.
image
Interior Kaltstar ATR-72
image
Lovely configuration 2-2
Akhir Februari lalu saya berkesempatan naik pesawat KalStar dari Pontianak menuju Semarang. Rute “mainstream” kebanyakan orang biasanya adalah Pontianak – Jogja, atau Pontianak – Soetta – Semarang. Beruntung Kalstar menyediakan alternatif rute, dan memberikan penerbangan langsung ketempat tujuan saya, Semarang. Ini adalah kali kedua saya terbang dengan rute ini. Kali pertama, saya menggunakan pesawat ATR-72, dan kali ini saya berharap pesawat yang diterbangkan juga sama jenisnya. ATR-72 adalah pesawat yang lumayan besar untuk ukuran turborpof, yang mampu mengangkut penumpang hingga 72 orang. Dengan konfigurasi seat 2-2, pesawat ini masih meyediakan leg room yang lumayan lebar, bahkan sedikit lebih lebar dari leg room kelas ekonomi maskapai low cost carrier. Maskapai Kalstar juga masih memberikan snack roti dan air gelas untuk bisa dinikmati selama perjalanan.
image
Simply snack
image
Singgah bentar di Ketapang
Harap-harap cemas diruang tunggu, ahirnya saya dipanggil untuk boarding dan masuk ke pesawat ATR-72 milik Kalstar dengan rute Pontianak – Semarang, singgah Ketapang. Ya, pesawat akan berhenti sekitar 15 menit di Ketapang untuk menurunkan dan mengangkut penumpang disana. Tetapi penumpang rute Semarang tidak boleh ikutan turun untuk sekedar melihat-lihat atau menghirup udara Ketapang. Masuk ke pesawat, penumpang bebas untuk memilih kursinya. Walaupun tertera nomer di boarding pass, penumpang diperbolehkan duduk bebas, karena pesawat sedang tidak full capacity. Agak sedikit chaotic sih, kasian penumpang rombongan keluarga yang harus terpisah-pisah dan membuat pramugari melakukan pindah-memindah orang. Tetapi dari segi tempat duduk, kursi yang disediakan nyaman, dengan balutan kulit yang cukup empuk untuk dijadikan sandaran selama penerbangan satu setengah jam.
image
Toiletnya lumayan bagus
image
Sabunya gak berfungsi, jadinya pakai sabun botolan bermerek
Bagasi pesawat ini terbatas. Anda tidak bisa membawa barang terlalu banyak karena setiap penumpang hanya boleh membawa 8-10 kg bagasi yang ditanggung, atau anda harus membayar kelebihannya. Bagasi kabin pun tidak terlalu lebar, hanya cukup untuk dimasukan sekitar dua setengah tumpuk tas laptop. Saya tidak yakin carrier backpacking anda yang berliter-liter itu bisa dimasukan. Pesawat ATR-72 Kalstar ini tergolong pesawat baru. Mulai dioperasikan sejak 2012, pesawat ini sudah memiliki fitur digital yang sama dengan pesawat Boeing atau Airbus generasi baru, seperti welcome music, dan pemandu keselamatan penerbangan yang telah direkam sebelumnya, sehingga kesannya lebih rapi dan terstandar. Pesawat ini juga dilengkapi dengan satu Toilet dibagian belakang, yang cukup bersih dan hampir semua fasilitasnya berjalan.
image
Tetap nyaman dan aman kok di cuaca mendung sekalipun
Hal yang sedikit tidak menyenangkan dari pesawat ini adalah suara mesinnya yang lumayan bising. Meskipun kebisingannya telah jauh berkurang dari model turboprof lama, pesawat ini masih kalah jauh dari tingkat ketenangan pesawat berbadan lebar. Tetapi kebisingan tadi dapat terbayar dengan pemandangan indah yang disuguhkan. Laut biru dan pulau-pulau bisa jelas terlihat dari jendela pesawat ini. Melihat Indonesia dari pesawat ini benar-benar pengalaman yang berharga. Di pesawat ini juga ada inflight shop, dimana dijual barang yang lucu-lucu dan susah ditemui di pasaran biasa dengan harga yang relatif murah. 

Intinya, mau naik pesawat turboprof atau jumbojet sama saja, ada kurang dan lebihnya sendiri. Naik pesawat Kalstar ini lumayan asik dan bisa mengantarkan saya ke tujuan dengan cepat dan aman. 

*Tulisan ini bukan sponsor. Saya sukarela memberikan review hasil pengalaman saya untuk refrensi para pembaca* 

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top