Mentari
telah hilang dari langit Bandung ketika kami hampir tersesat mencari
pintu masuk stasiun Bandung. Ada dua pintu masuk, dan kami masuk ke
pintu yang salah. Kami memutar, melewati tangga penyebrangan, menelusuri
jalan-jalan yang belum pernah dikenal, hingga menemukan jalur masuk
yang tepat. Kami menuju Stasiun Kereta Api Bandung sebagai meeting point
Traveling By Train 2015.
Beruntungnya saya bisa menjadi salah
satu peserta Traveling By Train 2015. Event ini diadakan oleh PT. KAI
berkerja sama dengan Al Tour Travel Indonesia dalam rangka ulang tahun
ke tujuh puluh PT.KAI. Bertujuan memperkenalkan kegiatan traveling
dengan menggunakan kereta api, kami diajak berwisata dari Bandung menuju
Semarang. Event ini ingin membuktikan bahwa ternyata kereta dapat
menjadi sarana kita berkelana, menelusuri tempat-tempat yang unik dan
menarik.
Bersama sekitar 25 travel blogger, kami berkumpul di
ruang VIP stasiun Bandung. Makan malam berisi nasi liwet, ayam bakar,
dan buah jeruk, dibagkan, dan kami menyantapnya dengan lahap. Setelah
sepatah dua patah kata dari para petinggi PT. KAI, kami diarahkan menuju
kereta Prioritas. Kereta Prioritas adalah sebuah gerbong kereta wisata
yang dirangkaikan dengan kereta api eksekutif sesuai dengan jalur yang
ingin ditempuh. Karena kami ingin ke Semarang, maka kami dirangkaikan
bersama dengan KA Harina. Kereta ini merupakan satu dari sekian kereta
wisata yang dimiliki oleh PT.KAI, yang akan memberikan kenyamanan
berwisata dengan kereta.
Mbak Prami, menyambut kami dengan senyuman
Pantry kereta prioritas
Toilet kereta yang kece badai
Melihat
kereta ini untuk pertama kali membuat saya ingin berteriak bahagia. Tak
disangka rasanya bisa naik kereta wisata seperti ini. Selama ini saya
harus puas naik kereta kelas ekonomi dan bisnis ketika berwisata, dan
memang sudah bermimpi untuk sekali-kali berpergian dengan kereta
eksekutif. Hari ini mimpi saya dijawab, dan bahkan diberi lebih. Kereta
wisata Prioritas menjadi kereta mewah pertama saya.
Dari
tampak luarnya, kereta Prioritas ini sudah memberikan impresi kenyamanan
dan kemewahan. Dengan livery coklat tua bergurat emas, kereta ini
tampak berbeda dari gerbong kereta kebanyakan. Tulisan Priority di badan
kereta menambah ketegasan akan status kereta ini. Masuk kedalam kereta,
hanya muncul decak kagum dan rasa tidak percaya dalam diri saya, “apa
benar kereta seperti ini ada di Indonesia?”. Kereta ini dilengkapi
dengan toilet yang bersih dan luas, pantry dengan mini bar, dan kursi
penumpang yang dilengkapi dengan audio video on demand. Ada pula
fasilitas karaoke, juga asistensi dari mbak prami (Pramugari kereta)
PT.KAI yang ramah.
Kami mencari kursi masing-masing. Jarak
antar kursi sangat lapang, dan setiap kursi diberi bantal dan selimut
yang masih tersegel, fresh from the laundry. Tak lama setelah kereta
berjalan, kami disuguhi Siomay Bandung dan makanan tradisional seperti
pisang rebus, kacang tanah, dan jagung rebus. Juga ada Brownies dan
welcome drink. Kami juga bebas berjalan di dalam kereta. Saya dan
beberapa teman sampai beberapa kali bolak-balik ke pantry, untuk
menambah sajian siomay bandung, dan brownies. Sungguh saya merasa
dimanjakan di kereta ini. Sang Prami seolah tidak lelah menawarkan ingin
makan apa dan dibuatkan minuman apa ketika saya temui di pantry.
Makanan dan minuman seolah tidak pernah habis di kereta ini. Sungguh
impresi awal naik kereta wisata yang sangat baik.
Peserta Traveling By Train 2015
Audio Video on Demand dan kudapan lezat
Nyenyaknya tidur di kursi empuk
Jam
menunjukkan pukul 11 malam, dan kami bersiap untuk tidur. Masih
terdengar sayup-sayup Gigi Cherrybelle yang ikut dalam tour kami sedang
bernyanyi lagu JKT48 dengan fasilitas karaoke kereta. Sambil memutar
video sejarah Lawang Sewu di layar depan kursi, saya menerawang jauh
pada pengalaman saya naik kereta api sebelumnya. Betapa dengan kereta
api, saya dimudahkan dalam berjalan, dan bisa mengunjungi tempat seperti
Jakarta, Bandung, dan Solo dengan pengalaman baru. Kereta api Indonesia
yang kini aksesnya mudah, nyaman dan semuanya dilengkapi pendingin
udara telah bertrasformasi dari semua stigma buruknya di masa lalu.
Bangga rasanya memiliki kerta api sebagai salah satu yang berhospitality
terbaik di dunia.
Pukul lima pagi aroma parfum memenuhi
kereta. Semburat cahaya lampu kota Semarang mulai muncul di jendela.
Kami segera tiba di Stasiun Tawang Semarang. Prami mendatangi kami satu
persatu, memberi handuk hangat yang beraroma parfum untuk membasuh muka.
Tiba di Tawang, langit mulai memerah. Masih ada beberapa teman Travel
Blogger yang mencari-cari momen bagus dengan gerbong kereta prioritas.
Kamipun diajak masuk ke ruang VIP stasiun Tawang Semarang. Kudapan pagi
untuk mengganjal perut sebelum sarapan sudah tersedia. Tak lama, kami
diajak menuju bus pariwisata yang akan membawa kami berkeliling kota
Atlas ini.
Stasiun Semarang Tawang
Semerbak
biji kopi yang terjerang di sudut-sudut ruang menyeruak ketika kampi
sampai di Kampung Kopi Banaran. Inilah destinasi pertama perjalanan kami
di Semarang. Di sini kami akan membasuh diri, dan sarapan pagi. Sajian
Soto Semarang yang terdiri dari nasi, bihun, suwiran ayam dan potongan
daun bawang serta bawang goreng menjadi sarapan pagi kami. Tidak
ketinggalan tempe mendoan lengkap dengan potongan cabai hijau segar. Teh
dan kopi asli dari kebun kopi banaran tidak ketinggalan memberikan kami
semangat untuk menjelajah hari. Ada pula sirup pala yang tersaji
sebagai tester, sayang saya tidak sempat mencobanya.
Sarapan dulu yuk
Sekitar
satu jam di kampung kopi Banaran, kami beranjak menuju kecamatan
Ambarawa. Kami akan mengunjungi Museum Kereta Api. Dari museum kereta
api, perjalanan juga akan terus berlanjut ke Lawang Sewu, Sam Po Kong,
hingga Kampung Laut. Tunggu kisah drama kami di museum kereta, bermain
ala-ala reality show di Lawang Sewu, Foto ala Hayati di Sam Po Kong,
hingga makan dengan suasana laut di Kampung Laut di posting selanjutnya.
Oiya, baca juga ya posting teman-teman saya yang lain:
Fahmi Anhar - Jelajah Museum Kereta Api Ambarawa Bersama Traveling By Train 2015
Lenny Lim - Kereta Wisata Indonesia
Rembulan Indira - Nostalgia Kereta Uap Ambarawa
Atrasina Adlina - #travelingbytrain Menapak Sejarah Kereta Api Indonesia
Citra Rahman - Traveling By Train; Jalan-jalan Seru di Semarang
Taufan Gio - #Travelingbytrain Bandung - Semarang with Priority
Arif Abdurahman – Nikmatnya Malam di Kereta Api Wisata Priority
Ghera Nugraha – Bandung ke Semarang Tawang dengan Kereta Wisata Priority
0 comments:
Post a Comment